Indeks pembangunan manusia Indonesia atau IPM adalah sebuah metode pengukuran dimana ukuran yang digunakan akan memberikan pandangan perbandingan mengenai standar hidup di suatu negara.
Standar hidup yang dimaksud umumnya berhubungan dengan angka harapan hidup, standar mutu pendidikan, hingga angka penduduk yang memiliki kemampuan baca tulis di negara tersebut.
Dari kombinasi angka yang terhitung, para ahli bisa mengkategorikan apakah negara yang diteliti ada di kategori negara terbelakang, negara berkembang atau negara maju.
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, Defenisi, Manfaat, dan Permasalahannya
Untuk bisa lebih memahami IPM ini, Anda bisa menyimak ulasan berikut.
Sejarah Tentang IPM
Dengan perkembangan teknologi yang ada di tahun 1990, sistem rumus untuk menghitung indeks angka pembangunan manusia diteliti lebih lanjut oleh Amartya Sen bersama Mahbub Ul Haq, Gustav Ranis, dan Lord Meghnad Desai.
Hasilnya, ada beberapa komponen yang digunakan sebagai standar rumus dengan mengkaji beberapa aspek yang lebih sensitif terkait indeks pembangunan.
Awalnya penelitian juga dilakukan dalam rangka memberikan pelaporan yang lebih nyata tentang permasalahan di masyarakat yang hidup di suatu negara dan belum tersentuh oleh pemerintahan negara tersebut.
Dimensi Hitung IPM
Pada prakteknya, ada beberapa dimensi atau aspek yang digunakan untuk dasar penghitungan indeks pembangunan, yaitu:
1. Umur Panjang dan Hidup Sehat
Kemampuan manusia untuk hidup dalam jangka waktu yang cukup lama dan menjaga untuk selalu hidup sehat menjadi aspek penentu untuk menghitung angka harapan hidup.
Angka harapan hidup yang tinggi dan berbanding lurus dengan angka kelahiran, secara tidak langsung menandakan bahwa fasilitas pendukung hidup sehat yang tersedia di sebuah negara memadai dan ada banyak fasilitas dari negara yang mampu meningkatkan angka kemakmuran.
2. Pengetahuan
Aspek pengetahuan ini dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rerata lama sekolah untuk setiap penduduk yang mengenyam pendidikan formal.
Pada prakteknya, semakin tinggi angka harapan untuk sekolah, secara tidak langsung menunjukkan bahwa semakin banyak penduduk usia sekolah yang dapat menempuh pendidikan formal dan populasi penduduk buta huruf bisa diminimalisir dengan baik.
Jika angka rerata lama sekolah juga tidak terlalu tinggi menunjukkan bahwa setiap individu yang menempuh pendidikan formal bisa menyelesaikan pendidikannya dalam jangka waktu yang sudah ditentukan tanpa tertunda karena aspek lain, seperti ekonomi atau kurangnya fasilitas pendukung untuk pendidikan.
3. Keseimbangan Kemampuan Berbelanja
Sebuah negara dapat dikatakan sebagai negara maju apabila kemampuan setiap penduduknya untuk berbelanja sangat optimal.
Hampir semua penduduk memiliki standar untuk bisa hidup dengan layak, seperti memiliki penghasilan yang cukup, mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik, dan memiliki sandang pangan berkualitas.
Cara Hitung Indeks Komponen IPM
Dalam menentukan indeks komponen IPM yang akan digunakan sebagai standar penentu kebijakan ekonomi di suatu negara, ada beragam dimensi yang digunakan, mulai dari dimensi kesehatan, dimensi pendidikan, hingga dimensi pengeluaran. Berikut adalah uraiannya:
- Dimensi kesehatan dihitung dengan cara angka harapan hidup yang dikurangi dengan angka harapan hidup terendah dan kemudian dibagi dengan angka harapan hidup tertinggi yang sudah dikurangi dengan angka harapan hidup terendah.
- Dimensi pendidikan dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu IHLS (indeks komponen harapan lama sekolah) dan IRLS (indeks rerata lama sekolah atau waktu menempuh pendidikan). IHLS dihitung dengan cara mengurangkan HLS (harapan lama sekolah) dengan angka harapan lama sekolah terendah, kemudian membaginya dengan angka harapan lama sekolah tertinggi yang dikurangkan dengan angka harapan lama sekolah terendah. Sementara itu, untuk IRLS, dihitung dengan cara mengurangkan RLS (angka rerata lama sekolah) dengan rerata lama sekolah terendah dan kemudian membaginya dengan RLS tertinggi yang dikurangkan dengan RLS terendah. Ketika angka IHLS dan IRLS ditemukan, maka indeks komponen pendidikan bisa diketahui dengan cara menambahkan angka harapan lama sekolah (IHLS) dan angka rerata lama sekolah (IRLS) dibagi 2.
- Dimensi pengeluaran yang menjadi komponen pendukung dalam mencari menunjukkan angka indeks pembangunan manusia dapat dihitung dengan cara indeks pengeluaran dikurangi dengan indeks pengeluaran minimum, kemudian dibagi dengan angka indeks pengeluaran maksimum yang sudah dikurangi dengan indeks pengeluaran minimum.
Baca Juga: 17 Hal Sustainable Development PBB
Ketika ketiga komponen diatas sudah diketahui angkanya masing-masing, maka IPM atau indeks dalam pembangunan manusia, dapat diketahui dengan rumus akar kuadrat dari indeks kesehatan yang dikalikan dengan indeks pendidikan, indeks pengeluaran dikalikan 100.
Manfaat IPM
Pada prinsipnya ada beberapa manfaat yang bisa dilihat setelah menghitung angka IPM, yaitu:
1. Upaya Membangun Kualitas Hidup Manusia
Dalam sebuah negara yang memiliki beragam wilayah pastinya perlu untuk memiliki upaya khusus dalam membangun kualitas hidup manusia yang tinggal didalamnya.
Membangun kualitas hidup ini bisa dilakukan dengan beragam metode, mulai dari membangun fasilitas-fasilitas umum, seperti jalan raya, jembatan, rumah sakit, dan lainnya.
Membangun kualitas hidup manusia juga bisa dilakukan dengan menyediakan lapangan pekerjaan di beragam sektor untuk semua penduduk secara merata.
Namun demikian untuk pemerataan lapangan pekerjaan ini baru bisa dilakukan apabila ada pemerataan pendidikan bagi setiap penduduk di segala bidang.
2. Menentukan Level Pembangunan Suatu Wilayah
Dalam sebuah negara, wilayah yang ada didalamnya belum tentu memiliki perkembangan pembangunan yang sama persis. Hal ini umumnya dipengaruhi kebijakan masing-masing pemerintah daerah hingga ketersediaan dana pembangunan.
Agar peringkat pembangunan di wilayah tertentu tidak terlalu tertinggal dari daerah lain, diperlukan hitungan indeks ini agar nantinya pemerintah wilayah mengetahui apa permasalahan yang terjadi di wilayahnya dan menentukan kebijakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Ketika permasalahan bisa diatasi dengan baik maka kesejahteraan hidup masyarakat di suatu negara bisa tercapai dengan baik.
3. Ukuran Kinerja Pemerintah
Indeks pembangunan manusia Indonesia dapat digunakan sebagai tolok ukur kinerja pemerintah dalam hal mengambil kebijakan apakah sudah tepat sasaran atau belum.
Dalam jangka panjang, nilai IPM ini juga dapat digunakan sebagai data standar untuk alokasi dana umum dalam membantu beragam sector, mulai dari sector kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.
Apabila dana yang dialokasikan bisa digunakan dengan efisien dan program yang dilaksanakan berhasil maka bisa dikategorikan validasi angka IPM bisa dipertanggungjawabkan dengan benar.
Pengelolaan Masalah IPM
Sehubungan dengan indeks IPM yang sebenarnya berkaitan dengan dunia ekonomi, ada beragam masalah yang umumnya akan terlihat setelah IPM ini didalami oleh petinggi pemerintahan.
Seperti masalah kemiskinan karena tidak meratanya pembangunan, adanya masyarakat buta huruf karena tidak meratanya pendidikan, dan beragam masalah lain.
Untuk itu, perlu adanya pengelolaan masalah indeks IPM ini agar kesejahteraan masyarakat bisa lebih merata, seperti:
- Pendataan kelompok masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan dari beragam sektor yang sebelumnya sudah didata oleh badan terkait, seperti BPS.
- Pemberian beasiswa untuk masyarakat usia sekolah yang dikategorikan tidak mampu untuk menempuh pendidikan formal dengan biaya sendiri.
- Program bursa kerja yang bekerjasama secara formal maupun informal dengan beberapa instansi tertentu.
Itulah sedikit ulasan mengenai indeks pembangunan manusia Indonesia, defenisi, manfaat, dan permasalahannya.