GwBGT.com – Pastinya Anda sudah mengetahui istilah defisit, tapi apakah Anda memahami pengertian defisit? Defisit merupakan problem yang lumrah dihadapi pebisnis bahkan juga negara. Pasang surut ekonomi merupakan hal yang selalu terjadi. Meskipun demikian, kita perlu memahami apa itu defisit, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Defisit
Defisit adalah sebuah situasi ketika sebuah organisasi atau negara mengalami pengeluaran yang lebih besar dibandingkan penghasilan.
Anggaran Indonesia setiap tahunnya disahkan dalam UU APBN atau disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. APBN digunakan untuk menentukan kebijakan ekonomi sesuai dengan kondisi saat ini.
Dalam melaksanakan pengeluaran, pemerintah dapat memberlakukan kebijakan anggaran defisit. Artinya pengeluaran negara lebih besar daripada pemasukan.
Anggaran defisit ini bisa dibiayai melalui sumber dari dalam dan luar negeri. Contohnya dengan berhutang ke negara lain atau meminjam uang dari bank sentral negara, Bank Indonesia.
Penyebab Defisit Anggaran Negara
Defisit anggaran sangat umum dijumpai. Bahkan, Amerika Serikat yang merupakan ekonomi terbesar di dunia juga memiliki anggaran defisit.
Apalagi di kalangan negara berkembang yang masih membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur dan program untuk mengembangkan ekonomi.
Apa saja faktor yang menyebabkan defisit anggaran? Berikut beberapa contohnya:
1. Pembangunan Negara
Negara berkembang seperti Indonesia membutuhkan banyak program pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga kesejahteraan masyarakat. Apalagi di Indonesia terdapat banyak daerah pelosok yang tertinggal.
Beberapa contoh pembangunan yang dilakukan di negara berkembang antara lain:
- Pembangunan infrastruktur, terutama di daerah tertinggal
- Pengadaan program penanganan dan pengentasan kemiskinan
- Pengadaan sarana dan prasarana dalam bidang pendidikan dan kesehatan
- Pengadaan sarana dan prasarana dalam bidang hankam (pertahanan dan keamanan)
2. Daya Beli Masyarakat Rendah
Defisit juga bisa terjadi karena daya beli masyarakat yang rendah. Artinya, masyarakat tidak mampu membeli barang dan jasa untuk kebutuhannya sehari-hari. Padahal, konsumsi masyarakat adalah penggerak pertumbuhan ekonomi negara.
Daya beli yang rendah berdampak kepada pemasukan negara yang juga rendah. Untuk mengatasi daya beli yang rendah, pemerintah memberikan subsidi terhadap berbagai kebutuhan dasar.
Contohnya sembako, listrik, dan BBM. Pemberian subsidi dapat meningkatkan angka pengeluaran negara sementara pemasukan masih rendah. Akibatnya, terjadi defisit pada kas negara.
3. Kurs Mata Uang Melemah
Dalam membiayai anggaran defisit untuk pembangunan, negara berkembang sering melakukan pinjaman ke luar negeri.
Jika nilai mata uang negara peminjam turun, maka otomatis jumlah pinjaman akan semakin besar dan utang luar negeri semakin besar.
4. Penerimaan Negara di Bawah Target
Saat menyusun APBN untuk sebuah tahun anggaran, pemerintah telah membuat rencana sumber keuangan negara. Akan tetapi, realisasi penerimaan bisa saja tidak mencapai target.
Contohnya karena adanya pandemi virus Corona, pertumbuhan ekonomi dunia terhambat. Penerimaan yang di bawah target membuat pemerintah harus menutupi kekurangan tersebut.
5. Terjadinya Inflasi
Ketika menyusun APBN, pemerintah menggunakan standar harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi, harga tersebut bisa berubah, apalagi karena biasanya selalu terjadi inflasi setiap tahun.
Inflasi merupakan kenaikan harga-harga kebutuhan pada umumnya. Terkadang inflasi bisa terjadi di luar perkiraan.
Kenaikan harga karena inflasi artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai berbagai kebijakan pemerintah akan meningkat. Pemerintah harus merevisi APBN dan mengeluarkan biaya yang lebih besar.
Dampak Defisit Negara Terhadap Perekonomian
Defisit negara menimbulkan berbagai dampak terhadap perekonomian negara. Kita pun akan terkena imbasnya. Berikut adalah beberapa dampak defisit negara.
1. Inflasi Harga
Defisit anggaran dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Contohnya dalam pengeluaran untuk proyek pemerintah dengan skala dan biaya yang besar.
Walaupun proyek belum terlihat hasilnya tetapi pemerintah sudah mengeluarkan biaya untuk mengupah pekerja. Daya beli pekerja yang menerima upah meningkat sehingga memicu konsumsi yang meningkat. Namun karena hasil belum dapat memenuhi permintaan, terjadi inflasi.
2. Tingkat Konsumsi dan Tabungan Masyarakat Menurun
Inflasi yang disebabkan oleh defisit anggaran mengurangi pendapatan riil masyarakat. Pendapatan berkurang artinya tingkat konsumsi dan tabungan masyarakat menurun.
Saat tingkat tabungan menurun, tingkat investasi pun ikut turun. Konsumsi yang menurun juga menyebabkan produksi ikut menurun untuk menyesuaikan dengan permintaan yang menurun.
3. Meningkatnya Angka Pengangguran
Investasi dan produksi yang menurun membuat banyak proyek pembangunan terhenti. Akibatnya, peluang kerja semakin sedikit karena proyek dihentikan.
Banyak pula bisnis yang bergantung kepada investasi. Selain itu, tingkat konsumsi yang menurun artinya bisnis juga mengalami penurunan pemasukan.
Akibatnya, proyek dan perusahaan mengalami risiko terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Maka, tingkat pengangguran juga akan meningkat.
Cara Mengatasi Defisit Negara
Untuk mengatasi defisit, negara dapat memberlakukan beberapa kebijakan. Pertama, negara dapat meningkatkan pemasukan dengan cara:
- Melakukan pinjaman dari bank sentral. Jumlah uang yang beredar di masyarakat akan meningkat sehingga daya beli juga meningkat.
- Menerbitkan obligasi. Hasil dari penjualan obligasi ini digunakan untuk menambah pemasukan negara.
- Meminjam dari luar negeri.
- Meningkatkan penerimaan pajak.
- Membuat kebijakan ekonomi.
Kedua, negara dapat mengurangi pengeluaran dengan cara:
- Mengurangi subsidi.
- Mengurangi pengeluaran rutin seperti biaya perjalanan dinas, listrik, dan lain-lain.
- Mengutamakan pengeluaran untuk program jangka pendek yang bisa menghasilkan pemasukan dengan cepat.
- Menunda program jangka panjang dan memotong biaya program yang tidak meningkatkan pemasukan negara.
Cara Mengatasi Defisit Perusahaan
Tidak hanya negara yang bisa mengalami defisit. Hal ini juga bisa terjadi di perusahaan ketika pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan saat bisnis Anda mengalami defisit.
Baca Juga: Mengenal Manajemen Keuangan Perusahaan
1. Melakukan Evaluasi
Yang pertama harus dilakukan adalah melakukan evaluasi penyebab pengeluaran yang lebih besar dibanding pemasukan. Dengan demikian Anda bisa segera mengatasinya.
2. Mengurangi Pengeluaran
Cara tercepat untuk mengurangi defisit adalah dengan menekan pengeluaran yang tidak perlu. Cek laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui pengeluaran apa yang bisa ditekan.
3. Mengelola Stok
Penumpukan stok dapat menyebabkan defisit karena barang yang rusak. Anda harus selalu mengelola stok dengan baik dan mengecek kualitas barang.
4. Menagih Piutang
Terakhir, Anda perlu menagih piutang atau invoice secara berkala. Hal ini penting untuk memastikan pemasukan perusahaan selalu teratur.
Kesimpulan Pengertian Defisit
Sikapi dengan bijak, setiap pebisnis tentu ingin usahanya bisa selalu berkembang. Begitupun juga dengan negara, idealnya ekonomi selalu bertumbuh setiap tahunnya.
Namun, siklus ekonomi selalu naik dan turun. Defisit adalah hal yang sulit untuk dielakkan. Apalagi banyak kejadian di luar dugaan dan kendali kita. Yang bisa kita lakukan adalah mengantisipasi defisit dengan baik.
Sebagai warga negara, kita bisa membayar pajak dan membeli obligasi negara untuk mengurangi defisit. Sedangkan sebagai pemilik bisnis, kita bisa mengatasi defisit dengan bersikap teliti dan mengevaluasi laporan keuangan perusahaan.
Karena itulah setiap orang membutuhkan pemahaman yang baik mengenai pengertian defisit, penyebab, dampak, dan cara mencegahnya. Dengan begitu, kita siap menghadapi defisit negara dan perusahan sendiri.