Apakah Anda memiliki ide-ide kreatif untuk menghasilkan suatu produk bisnis? Atau mungkin Anda senang berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru? Jika iya, maka Anda pilihan tepat untuk terjun ke bidang ekonomi kreatif.
Sebagai referensi, berikut kami paparkan detail informasi mengenai pengertian hingga kendala ekonomi kreatif.
Pengertian Ekonomi Kreatif
Secara umum, ekonomi kreatif ialah konsep ekonomi yang mengintensifkan kreativitas dengan mengutamakan ide dan SDM sebagai dua faktor paling penting. Berdasarkan definisi United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), ekonomi kreatif merupakan suatu konsep ekonomi yang berkembang berdasarkan kreativitas yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Dengan kata lain, pengertian ekonomi kreatif senantiasa mengutamakan ide, kreatif serta pengetahuan manusia sebagai aset terpenting untuk menggerakkan sistem perekonomian. Kementerian Perdagangan Indonesia juga mengatakan jika ekonomi kreatif ialah upaya mengembangkan ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh seluruh masyarakat.
Jika dilihat secara berkelanjutan, konsep ekonomi kreatif dikembangkan melalui kreativitas dengan iklim ekonomi yang kompetitif serta dengan cadangan sumber daya terbarukan.
Baca Juga: Ekonomi Kreatif Menjadi Andalan Entrepreneur
Jenis Ekonomi Kreatif
Berdasarkan buku digital yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan RI yang berjudul “Pengembangan Industri Kreatif Indonesia 2025”, setidaknya saat ini terdapat 14 sektor industri kreatif yang dikembangkan masyarakat, antara lain sebagai berikut:
- Arsitektur
- Periklanan
- Pasar barang seni
- Kerajinan
- Desain
- Kuliner
- Fashion
- Musik
- Seni pertunjukan
- Film, video dan fotografi
- Penerbitan dan percetakan
- Radio dan televisi
- Riset dan pengembangan
- Layanan komputer dan piranti lunak lainnya
Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia
Tidak jauh berbeda dengan sektor lainnya, perkembangan ekonomi kreatif pun juga dilatarbelakangi oleh proses globalisasi dan konektivitas. Kedua faktor tersebut telah mengubah cara berpikir, cara manusia bertukar informasi, cara manusia berdagang, memenuhi kebutuhan konsumsi dan sebagainya.
Perubahan dinamis dengan segala kerumitan tersebut telah menuntut manusia agar menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan aktivitas ekonomi.
Dilihat dari perkembangannya, industri kreatif telah ada sejak lama di Indonesia. Hanya saja, dahulu bidang usaha ini disebut sebagai ekonomi industri dan ekonomi informasi.
Hingga kemudian pada tahun 2001, saat John Howkins menerbitkan karyanya yang mengulas industri kreatif dan masyarakat mulai menggunakan istilah ekonomi kreatif.
Dalam bukunya, John Howkins menjelaskan jika industri kreatif ialah suatu industri yang berasal dari penggunaan kreativitas dan keterampilan seseorang untuk menciptakan kemakmuran dengan menciptakan kreativitas orang tersebut.
Ekonomi kreatif mulai dikenal sejak masa pemerintahan Presiden SBY dan semakin berkembang dalam pemerintahan Presiden Jokowi.
Dalam pemerintahannya, Jokowi membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan tujuan menaungi berbagai industri kreatif yang ada di tanah air.
Manfaat Ekonomi Kreatif Untuk Indonesia
Kehadiran MEA dan industri kreatif menjadi perpaduan yang paling ditunggu Indonesia. Pasalnya keduanya berpotensi membantu meningkatkan perekonomian di tanah dengan berbagai cara. Berikut bisa dilihat dari beberapa manfaat adanya industri ekonomi kreatif, antara lain:
- Adanya jenis lowongan kerja baru.
- Membantu meminimalisir tingkat angka pengangguran.
- Membantu membentuk dan menciptakan masyarakat serta pengusaha kreatif.
- Menciptakan kompetisi yang lebih baik.
- Membantu peningkatan inovasi dalam banyak sektor.
Karakteristik Ekonomi Kreatif
Terdapat beberapa karakteristik ekonomi kreatif berdasarkan pengertian ekonomi kreatif, antara lain sebagai berikut:
- Hasil kreasi intelektual, di mana ekonomi kreatif terbentuk dari beberapa unsur seperti kreativitas, talenta dan keahlian yang mempunyai nilai jual tinggi dari penawaran kreasi intelektual.
- Cukup mudah tergantikan, produk yang dihasilkan dalam usaha ekonomi kreatif memiliki siklus hidup yang lumayan singkat, bervariasi, persaingan tinggi, mudah ditiru meskipun memiliki margin yang tinggi. Hal ini membuat ekonomi kreatif cukup mudah tergantikan pada waktu tertentu.
- Penyediaan produk langsung dan tidak langsung, di mana ekonomi kreatif terdiri dari penyediaan produk kreatif langsung pada pelanggan dan sekaligus mendukung terciptanya nilai kreatif pada sektor lain yang secara tidak langsung berkaitan dengan pelanggan.
- Membutuhkan kerjasama yang baik, tidak berbeda dengan pengembangan usaha lainnya ekonomi kreatif pun juga membutuhkan kerja sama yang baik antara berbagai pihak yang berperan dalam industri kreatif. Baik itu kaum intelektual, pemerintah dan segenap pihak yang terlibat dalam dunia usaha.
- Berbasis gagasan pelaku, perlu diketahui ekonomi kreatif berbasis pada ide pelaku dengan konsep yang bersifat relatif.
- Tidak terbatas, pengembangan ekonomi kreatif bisa diterapkan dalam berbagai bidang usaha sehingga diklaim tidak terbatas.
Kendala Pengembangan Ekonomi Kreatif
Perlu diketahui, upaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif terbilang cukup sulit dan tidak mudah dilakukan. Setidaknya, diperlukan kerjasama, kebersamaan dan sinergi dari semua pihak pelaku bisnis untuk kemajuan sektor tersebut.
Dalam praktiknya, ada cukup banyak kendala yang menghambat pengembangan ekonomi kreatif. Sebagai informasi tambahan, berikut ulasan lengkapnya:
- Akses bahan baku. Akses bahan baku menjadi salah satu kendala yang kerap dipermasalahkan oleh pengusaha bidang ekonomi kreatif. Di mana para pengusaha kesulitan mendapatkan bahan baku berkualitas untuk mengoperasikan usahanya. Contohnya seperti yang dialami oleh industri batik di Indonesia yang kesulitan memperoleh kain mori. Begitupun pada beberapa subsektor lain.
- Teknologi baru. Menjadi salah satu alat pemasaran dan alat untuk menciptakan produk kreatif. Hanya saja dalam perkembangannya, pemanfaatan teknologi masih sangat rendah karena beberapa alasan.
- Kendala permodalan. Paling utama yang menghambat pengembangan ekonomi kreatif ialah masalah permodalan. Pasti ada banyak pelaku usaha yang mengalami hal ini, di mana mereka kesulitan mengakses pembiayaan usaha. Dalam pengembangan ekonomi kreatif, sangat dibutuhkan kerjasama dengan pemerintah sekaligus perbankan untuk menciptakan produk-produk perbankan yang dibutuhkan pelaku usaha dengan konsep ekonomi kreatif.
- Perlindungan hak cipta. Kendala lain yang kerap dikasuskan hari ini ialah perihal hak cipta. Dewasa ini pembajakan masih menjadi masalah serius yang coba diatasi pemerintah dengan menindak lanjuti para pengedar sekaligus pabrik yang memproduksi barang bajakan tersebut. Hal ini sangat merugikan pelaku usaha.
- Ketersediaan ruang publik. Terakhir masalah ketersediaan ruang publik di mana pelaku usaha membutuhkan lebih banyak ruang publik untuk memamerkan, mendeskripsikan karya-karya kreatifnya dan untuk memperjual-belikan berbagai produk kreatif tersebut pada konsumen. Jelas akan percuma produksi karya kreatif membludak jika tidak bisa ditampilkan ke ruang publik.
Berbagai upaya tentunya terus dilakukan untuk mencegah kecemasan dan kebingungan pelaku usaha mengenai arah pengembangan ekonomi kreatif.
Maka dari itu, pemerintah dan segenap pihak yang terlibat dalam bidang ekonomi kreatif terus mengkaji apa saja prioritas yang harus dipenuhi untuk membantu pelaku usaha dan hal apa yang harus segera diselesaikan untuk membuat perubahan yang lebih baik dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Demikianlah detail informasi mengenai pengertian, jenis, perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia, manfaat, karakteristik hingga beberapa kendala dalam pengembangan ekonomi kreatif. Semoga ulasan seputar pengertian ekonomi kreatif di atas bisa dijadikan referensi untuk Anda yang membutuhkan.