Franchise merupakan jenis usaha yang kini sudah banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya cocok untuk kalangan pengusaha, franchise juga cocok untuk Anda generasi muda yang ingin belajar untuk mengelola bisnis. Salah satu bisnis franchise yang terkenal di Indonesia adalah geprek bensu, yang hingga kini sudah banyak dibuka di mana-mana.
Setelah Anda mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan bisnis franchise, kini Anda harus mengetahui tahapan memulai bisnis-bisnis franchise.
Tahapan Memulai Bisnis Franchise
Apa saja sih tahapan memulai bisnis franchise?
Berikut tahapan memulai bisnis franchise:
1. Mempelajari Seluk Beluk Bisnis Franchise
Tahapan memulai bisnis franchise yang pertama adalah mempelajari seluk beluk bisnis. Betul sekali! Sebelum memulai bisnis, Anda harus tau apa bisnis yang sedang Anda geluti. Anda bisa mulai mempelajarinya dari berbagai sumber. Apalagi di masa yang canggih ini, Anda bisa mulai mempelajarinya dari artikel di internet, atau bahkan dari video di youtube. Bila ingin sumber yang lebih terpercaya lagi, Anda bisa membeli buku yang sesuai dengan tema bisnis Anda di toko buku atau marketplace lain.
Hal yang harus Anda pelajari sebelum memulai bisnis adalah istilah-istilah dalam bisnis tersebut, kelebihan dan kekurangan bisnis tersebut, tips dan kiat-kiat agar bisnis yang ingin kamu jalani dapat berjalan dengan baik, berapa modal yang harus kamu keluarkan, pengalaman orang lain yang berhasil dan yang gagal, dan sebagainya.
2. Memilih Mitra Franchise
tahapan memulai bisnis franchise selanjutnya adalah memilih mitra franchise. Banyak sekali pebisnis pemula yang lebih memilih untuk membuka bisnis franchise dari pada membuka bisnis sendiri yang dimulainya dari nol. Oleh karena itu, Anda harus selektif dalam memilih siapa yang akan Anda jadikan mitra usaha.
Sebelum memilih, Anda harus mengenal dan mencari tau informasi tentang toko yang ingin Anda jadikan mitra usaha. Anda bisa melihat seberapa laris toko tersebut, apakah harga produknya sesuai dengan pasaran lokasi usaha Anda. Atau informasi yang lebih detail terkait bagaimana pendapatan per hari atau per bulannya, bagaimana prosedurnya, bagaimana sistem pembayaran awal serta royaltinya, kualitas bahan baku, reputasinya di mata masyarakat, dan sebagainya. Informasi detail tersebut bisa Anda cari tau melalui orang yang pernah membeli waralaba toko tersebut.
Umumnya, bisnis franchise yang cocok untuk Anda pilih menjadi mitra usaha Anda adalah bisnis atau toko yang sudah berjalan minimal 6 bulan sampai 2 tahun. Karena dengan begitu, Anda bisa melihat sepak terjang mereka dalam berbisnis. Pilih pula merek yang sudah dikenal masyarakat.
Baca Juga: Ekonomi Kreatif Menjadi Andalan Entrepreneur, Ide Bisnis Unik Untuk Milenial
3. Rencanakan Modal
Tahapan memulai bisnis franchise ini merupakan yang terpenting, karena sudah pasti yang namanya berbisnis pasti akan memerlukan modal. Setelah memilih mitra franchise dan mengetahui bagaimana prosedur keuangannya, cara selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah merencanakan modal yang harus Anda keluarkan untuk melakukan pembayaran awal dengan franchisor (pemilik merek), sewa tempat usaha, membeli bahan baku, dan sebagainya.
Bagaimana jika tidak cukup modal?
Anda bisa mencari pinjaman dari bank atau kerabat, atau membayar bertahap sesuai dengan kesepakatan yang Anda buat dengan franchisor. Tetapi tak usah khawatir, karena umumnya franchisor akan membantu Anda dalam menemukan modal. Caranya adalah franchisor melakukan kerja sama dengan agen peminjaman uang yang bertujuan untuk membantu Anda menemukan dana usaha.
Tetapi dari yang sudah disebutkan diatas, yang paling umum digunakan oleh para pewaralaba adalah pinjaman dana Small Business Administration (SBA) atau biasa disebut dengan administrasi bisnis kecil.
4. Buat Kontrak Kerja dengan Franchisor
Setelah memilih merek atau brand dan mendapatkan dana, Anda bisa langsung membuat kontrak kerja bersama dengan franchisor. Kontrak yang Anda dan franchisor tanda tangani merupakan kontrak kerja yang mengikat. Saat menandatangani kontrak kerja tersebut, berarti Anda sudah menyetujui prosedur yang sudah ditentukan oleh franchisor, baik prosedur keuangan, sistem kerja karyawan harus bagaimana, bahan baku dari mana, hak yang Anda dapatkan, kewajiban apa yang harus anda lakukan, dan sebagainya.
Karena kontrak kerja yang mengikat tersebut, umumnya saat menandatangani kontrak Anda biasanya harus menyewa pengacara yang bertujuan untuk meninjau perjanjian tersebut.
Baca Juga: Peluang Bisnis Internet Tanpa Modal dan Ini Keuntungannya!
5. Mengikuti Pelatihan dan Proses Standarisasi
Setiap usaha waralaba pasti memiliki pelatihan tersendiri sebelum mitra kerja atau pewaralaba membuka usahanya. Pelatihan ini bertujuan agar nama brand dan kualitas produk tetap terjaga dan tidak merusak nama baik brand asli.
Pelatihan ini biasanya berupa informasi bagaimana sistem kerja dan sebagainya. Setelah pelatihan, nantinya akan dilakukan standarisasi yang menentukan apakah Anda cocok menjadi mitra usaha atau tidak.
6. Buka Bisnis Franchise
Tahapan memulai bisnis franchise yang terakhir adalah membuka bisnis franchise Anda sendiri. Sebelum membuka bisnis franchise ini tentunya Anda harus menentukan terlebih dahulu lokasi usaha dan menyewanya. Baru setelah mengikuti prosedur yang ada dan Anda dikatakan cocok untuk menjadi mitra, maka Anda bisa membuka bisnis Anda.
Setelah menjadi mitra, tetaplah ikuti prosedur yang telah disepakati di perjanjian agar Anda tetap bisa dipercaya dan proses pengembangan bisnis yang Anda geluti berjalan dengan baik.
Nah itu lah 6 tahapan memulai bisnis franchise yang harus Anda ketahui sebelum memulai bisnis franchise.